5212 – step up – Price Rp.200rb / 240rb
S | S | R | K | J | S | M |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
29 | 30 |
MENGAPA KITA (BUTUH) BERTAQWA
(BENANG MERAH RAMADHAN & TAQWA)
Ali Rachmansjah, 25 Ramadhan 1430H
Bismillaahirrahmaanirrahim
Dan besegerahlah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya (seluas) langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang “bertaqwa” (QS, Ali Imran 3:133)
Segala Puji Bagi Allah Swt seluas langit dan bumi serta apa yang ada sesudahnya, Sholawat dan salam pada junjungan kita Rasullullah Muhammad Saw, keluarganya, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin dan muslimat dimuka bumi ini.
Saudaraku tercinta rahimakumullah...
Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang didalamnya penuh dengan rachmad & ampunan adalah sangat sayang kalu kita lewatkan begitu saja tanpa target yang maksimal untuk melaksanakan segala amal ibadah guna mendapatkan janji Allah menjadi manusia bertaqwa. Seperti firman Allah yang sering kita dengar dibulan ramadhan ini
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS, Al Baqarah 2:183)
Seruan itu jelas ditujukan Allah Swt hanya bagi orang-orang yang beriman, bukan bagi seluruh umat manusia, atau sekelompok suku bangsa tertentu misalnya bani Israel.
Pertanyaanya adalah : Apakah iman itu.?
Kata "Iman" adalah bahasa Arab , bahasa kita adalah percaya.
Dalam terminologi Quran Hadits, iman / percaya bukan saja dalam aspek batiniah dan ucapan saja, namun juga menyangkut sikap dan perbuatan.
" al-imanu ma'rifun bil qolbi wa qoulun bi lisanin wa 'amalun bil arkan" = iman itu mengetahui dengan hati mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Hadits Riwayat Ibnu Majdah.
Tumbuhnya iman dalam diri manusia pada awalnya adalah menerima / mencari ilmu pengetahuan atau pengertian (aspek koqnitif) , dari pengertian itu akan mengendap menjadi sebuah sikap (aspek afektif) dan akhirnya tercermin dalam perbuatan (aspek psikomotorik).
Puasa adalah jalan bebas hambatan bagi orang beriman untuk menuju ke kepada surga yang luasnya (seluas) langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang “bertaqwa” karena bulan itu penuh dengan “ampunan” yang memudahkan orang yg beriman untuk mendapatkan ampunanNya.
Dan orang-orang yang apabila mereka mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya dirinya sendiri, mereka ingat kepada Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosanya; dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak terus (mengulangi) perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS, Ali Imran 3:135)
Siapakah orang yang bertaqwa itu?
(Yaitu) orang-orang yang menafkankan (hartanya), baik diwaktu senang maupun diwaktu susah, dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan mema’afkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan (QS, Ali Imran 3:134)
Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal didalamnya dan itulah sebaik-baiknya orang yang beramal. (QS, Ali Imran 3:136).
Jadi benang merah Ramadhan & Taqwa adalah:
Ramadhan merupakan kewajiban yang diserukan bagi orang yang beriman agar menjadi orang yg bertaqwa karena surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang mengalir sungai-sungai dibawahnya yg mereka kekal didalamnya hanya disediakan bagi orang yg bertaqwa & pada bulan ramadhan inilah pintu ampunan dibuka seluas-luasnya sehingga lebih mempermudah orang yang beriman untuk menjadi manusia yang bertaqwa yang telah disediakan surga.
Iman itu di benarkan dengan hati , diucapkan dengan lisan & dilakukan dengan perbuatan
Rukun Iman : iman kepada Allah, iman kepada malaikat-2 Allah, iman kepada Rasul-2 Allah, iman kepada kitab-2 Allah, iman kepada hari akhir & iman kepada takdir Allah.
Ciri-2 orang bertaqwa:
1. Yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu senang maupun diwaktu susah(QS, Ali Imran 3:134)
2. Yang menahan amarahnya. (QS, Ali Imran 3:134)
3. Yang mema’afkan (kesalahan) orang lain. (QS, Ali Imran 3:134)
4. Dan orang-orang yang apabila mereka mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya dirinya sendiri, mereka ingat kepada Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosanya (QS, Ali Imran 3:135)
Semoga bermanfaat.
Blog di WordPress.com. WP Designer.
Tinggalkan komentar